Ketika
mobil berjalan pada tempat yang datar, maka yang dilihat oleh mata kita
adalah pohon-pohon yang ada di kiri kanan jalan. Secara logika
sederhana, dan sudah otomatis di otak bahwa pohon ini akan berdiri tegak
ke atas. Begitu juga ketika jalanan menurun, maka pohon ini akan tetap
terlihat tegak vertikal keatas.
Gambar disebelah ini memperlihatkan secara normal bahwa mobil dengan
mesin menyala berjalan sesuai dengan arah dan pohon berdiri vertikal
sebagai acuan mata untuk melihat mana atas dan bawah.
Bagaimana mungkin kita berilusi ketika berada dalam kendaraan (mobil) ?
Ketika jalan itu miring sedangkan pohon yang sering kita pergunakan
sebagai “acuan vertikal” juga miring maka yang terjadi seperti dalam
gambar disebelah ini. Klick gambarnya untuk memperbesar. Sebanrany
amobil ini mundur sendiri ketika mesin dimatikan. Arah kemiringan jalan
sebenarnya ke arah kanan (sebelah kanan rendah), namun pepohonan ini
miring dengan arah yang berlawanan dengan kemiringan jalan. Sehingga
pikiran kita “tertipu” oleh mata kita yang seolah-olah melihat kemiringan jalan kearah kiri. Logika kita menyatakan seperti gambar normal diatas.
Pada ruas-ruasa jalan tertentu gejala ini akan lebih mudah menipu
mata kita apalagi kalau kita sedang pada sebuah tempat atau jalan
panjang yang secara naik (menanjak) tetapi ada ruas kecil menurun
seperti dibawah ini. ketika mobil pada posisi di ruas jalan yang menurun
ini akan terasa seolah-olah mobil tetap menanjak karena kemiringan
jalan sangat landai dan pepohonan menipu persepsi otak.
” Lah Pakdhe, Mengapa pepohonan ini kok bisa miring seperti itu ? Emangnya pohonnya menari-nari karena mataharinya bergerak dari barat ketimur, ya ?
“Lah ini Thole, ada pelajaran khusus tentang ilmu kebumian untuk menjelaskannya namanya Soil creep atau rayapan tanah”
“Oh tanahnya ada rayapnya ya, Pakdhe ?”
“Hust, bukan itu, tanahnya yang bergerak merayap. Tak kuethak kowe!”
Nah inilah yang lebih menarik melihat gejala tipuan yang dibuat oleh
alam. Bagaimana mungkin pohon dapat meliuk-liuk. Pohon akan selalu
menuju matahari, begitu kata ahli perpohonan (biologist).
Soil Creep atau Rayapan Tanah
Gejala rayapan tanah ini sering ditandai dengan bentuk pohon yang
miring atau bahkan melengkung. Profil tanahnya akan terlihat melengkung
pada bagian permukaan. Pelengkungan tanah bagian atas (soil) ini terjadi
karena proses pemanasan (pemuaian) dan pendinginan (penyusutan) yang
terjadi secara berulang-ulang.
- Pada waktu siang hari tanah mengambang karena panas. Maka permukaan tanah miring ini akan memuai mengikuti garis 1→ 2. Yaitu tegak lurus dari bidang permukaan.
- Pada waktu malam hari terjadi pengurangan suhu atau pendinginan tanah. Pendinginan ini tidak lagi kembali dari titik 2 kelokasi semula (1) , tetapi yang terjadi adalah penurunan dari titik 2 → 3 secara vertikal karena mengikuti gravitasi bumi.
- Proses ini mengakibatkan adanya resultan perubahan posisi dari titik-titik permukaan. Karena proses ini berulang-ulang siang malam, juga musim panas dan musim dingin, maka permukaan tanah itu menjadi terlihat melengkung.
- Pelengkungan in akan mempengaruhi pepohonan juga tiang-tiang listrik yang terpancang dipermukaan tanah ini.
Jadi sekarang kalau kamu sudah mampu melihat ada gejala tanah
melengkung atau pohon melengkung. Kita perlu hati-hati dan perlu
mengamati lingkungan terutama pada tanah yang miring. Perlu diamati
apakah disitu terjadi proses perayapan tanah yang dapat membahayakan.
Pelengkungan pohon ini dapat juga disebabkan oleh proses sliding (landslide).
Post a Comment